Minggu, 02 Oktober 2011

Distributed File Sytem (DFS)


DFS
Distributed File System (DFS) adalah satu set layanan klien dan server yang memungkinkan organisasi yang menggunakan Microsoft Windows server untuk mengatur banyak didistribusikan SMB saham file ke sebuah sistem berkas terdistribusi . DFS memberikan transparansi lokasi dan redundansi untuk meningkatkan ketersediaan data dalam menghadapi kegagalan atau beban berat dengan memungkinkan saham di beberapa lokasi yang berbeda untuk secara logis dikelompokkan dalam satu folder, atau root DFS.
Microsoft Windows 2003 menyediakan fasilitas bernama DFS (Distributed File System). Untuk memanfaatkan DFS ini sebelumnya kita buat satu folder, kemudian buat folder tersebut menjadi Folder Sharing. Caranya klik kanan di folder tersebut, kemudian klik Share. Setelah itu atur permissionnya.
Sekarang jalankan DFS dari Administrative Tools, lalu pilih Distributed File System. Setelah itu segera tampil jendela Distributed File System. Klik Actions, klik New DFS Root, lalu klik Next, setelah itu akan tampil dua pilihan, yaitu Create a Domain Dfs Root dan Create standalone Dfs Root. Untuk ini Anda pilih Create a Domain Dfs Root. Kemudian klik Next, klik lagi Next, lalu ketikkan nama server yang sedang disetting atau klik tombol Browse dan biarkan computer mencari server yand dimaksud, klik Next, klik tombol drop-down di kolom Use an Existing share, lalu pilih nama folder yang sudah di Sharing, misalnya ARSIP, klik Next lagi. Langkah selanjutnya adalah menuliskan komentar untuk folder share tersebut dikolom Comment, setelah setelesai klik Next lagi dan klik tombol Finish.
Tujuan DFS adalah :
a.       melakukan manajemen terhadap file server beserta sumber dayanya secara efisien disaat menjaga availability dan keamanan bagi pengguna.
b.      dapat mengatur dan mengelola file server sehingga file tersebut dapat diakses dengan mudah, aman dan mengurangi bandwitdh yang diperlukan.
c.       Dalam suatu jaringan biasanya memerlukan folder yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang dalam jaringan dengan keamanan yang terjamin dibandingkan dengan menggunakan fasilitas Sharing saja. Untuk itu kita memerlukan suatu strategi yang jitu agar dokumen kita tidak bisa dilihat oleh sembarang semua orang
Keuntungan menggunakan DFS sebagai berikut :
a.       Data Collection – dengan keuntungan ini, biaya menggunakan pita backup tidak diperlukan lagi, sehingga mengurangi beban biaya.
b.      Administrator dapat mereplikasi data dari kantor pusat ke kantor lain atau ke data center.
c.       Berkat RDC, DFS Replication hanya mereplikasi bila ada perbedaan atau perubahan di antara dua server sehingga bandwidth yang digunakan sekecil mungkin.
Pembagian teknologi DFS ada dua, yaitu :
a.       DFS Namespaces
merupakan suatu services untuk mengelola file system yang telah menjadi “network resources”. Dalam jaringan, sumber daya file biasa terdapat pada beberapa server yang terpisah dan user harus mengingat alamat server mana yang memiliki file yang diinginkan. Lebih rumit lagi apabila file tersebut ada di beberapa server yang berbeda. Disinilah fungsi DFS, mengelola sumber daya yang tersebar menjadikan seolah-olah sumber daya tersebut berada pada satu tujuan, jadi user hanya perlu mengingat satu sumber saja, yaitu server dimana DFS services berjalan yang akan menjadi kunci dari sumber daya network(Files) yang terdapat di beberapa server. Dapat dianalogikan sebagai rumah untuk file-file yang di-sharing dalam jaringan.


Persyaratan DFS Namespaces
Untuk mengimplementasikan DFS Namespaces, administrator harus mengkonfigurasi server sebagai berikut :
·         Server harus menggunakan operasi sistem windows server 2003 R2
·         Untuk menggunakan fasilitas secara utuh, domain controller harus menggunakan windows server 2003 SP1 atau Windows server 2003 R2.
·         Namespaces haru di simpan dalam NTFS.
·         Klien harus menggunakan sistem operasi Windows XP SP2 dan Client Failback Hotfix atau Windows Server 2003 SP1 dan Client Failback Hotfix.
b.      DFS Replication,
merupakan multimaster mesin replikasi yang mendukung penjadwalan replikasi dan memperkecil bandwitdh. DFS replication menggunakan protocol kompresi baru yang dinamakan Remote Differential Compression (RDC), dimana bisa digunakan untuk mengupdated file dalam jaringan yang memiliki bandwitdh terbatas. RDC mendeteksi penambahan, pengurangan, dan pengeditan ulang data dari suatu file.
Persyaratan DFS Replication
Administrator harus mengkonfigurasi server sebagai berikut :
·         The Active Directory schema harus diupdate supaya DFS replication bisa diterapkan. Sumber update schema ada pada Windows Server 2003 R2 Disk 2. Langkah-langkah untuk meng-update schema dapat dilihat di alamat http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc773360%28WS.10%29.aspx.
·         Server yang akan ikut berpastisipasi harus menggunakan windows server 2003 R2.
·         Antivirus harus cocok dengan DFS Replication.
·         Server yang masuk dalam replication group harus berada dalam satu forest. DFS replication tidak bisa dilakukan antara server yang berada di forest yang berbeda.
Kapasitas DFS Replication dalam melakukan replikasi :
·         Setiap server dapat menjadi anggota lebih dari 256 replication group.
·         Setiap replication group dapat berisi lebih dari 256 folder yang direplikasi.
·         Replication group dapat berisi lebih dari 256 anggota.
·         Volume replikasi bisa lebih dari 8 juta files, dalam satu server dapat berisi lebih dati 1 Terabyte replikasi file.
·         Settingan DFS replication tersimpan secara global di masing-masing server, dan terimpan dalam file lokal .xml. DFS replication dapat membuat ulang file tersebut bila terjadi kerusakan (corrupt). Kemampuan ini membuat server lebih realibility dan dapat lebih mudah me-rebuild anggota replication group dalam disaster recovery.
·         RDC tidak akan mereplikasi file dengan volume 64 kb ke bawah.
Dimana bila digunakan secara bersama-sama, akan :
a.       memberikan akses mudah, faul tolerance untuk mengakses file, load sharing, dan WAN-friendly replication.
b.      Dapat digunakan untuk mempublikasikan data, software, dan dokumen ke user melalui jaringan. Walaupun DFS Replication sudah cukup untuk mendistribusikan data, dengan menggunakan DFS namespaces, administrator dapat mengkonfigurasi namespaces menjadikan multiple server dapat menjadi host. Sehingga meningkatkan data availability dan distribusi ke klien.
c.       Sharing Files antar kantor – Dalam organisasi yang besar yang memiliki cabang di luar negeri, DFS dapat digunakan untuk kepentingan organisasi.
struktur DFS :
a.       DFS Root, merupakan share folder yang disebut namespace yang akan ada dalam jaringan, dalam share folder, user dapat menambah dan mengurangi file maupun folder.
b.      DFS Link, merupakan share folder yang berada pada server lain yang berada dalam root DFS, ketika user mengakses link ini, maka akan di redirect ke share folder di server tersebut.
c.       DFS target atau replica, merupakan suatu link, bila menginginkan dua atau lebih folder beserta kontennya menjadi identik dengan ketentuan link tersebut berada dalam replication group.

Web service merupakan sistem yang dirancang untuk dapat mendukung interaksi komunikasi antar mesin-mesin pada suatu jaringan dengan menggabungkan SOAP, XML, and HTTP. Dengan teknologi Web Service, maka memungkinkan kita untuk dapat menghubungkan berbagai jenis software yang memiliki platform dan sistem operasi yang berbeda. Jadi, kita tetap mendapatkan sebuah potongan informasi dari suatu website tanpa harus mengunjungi website tersebut.
Fungsi :
a.       dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, jadi kita dapat mengakses potongan informasi itu dengan meletakkan fungsi/method itu pada aplikasi kita.
b.      Aplikasi web service tidak mempunyai sebuah “User Interface” atau tampilan web pada umumnya.
c.       Web service hanya berupa class dan method dari sebuah fungsi dan mempunyai output dalam format XML. Web Service tersimpan di Web Server sehingga dapat diakses oleh berbagai bahasa pemrograman dengan lebih mudah baik dalam lingkungan LAN maupun Internet.
d.      Sistem Web Service ini diharapkan meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detail pemrograman yang terdapat di dalamnya.
Web services pada dasarnya bekerja menggunakan HTTP and SOAP untuk membuat data tersedia di dalam Web.  SOAP dan HTTP mengizinkan user eksternal untuk masuk dan melakukan pemanggilan function secara remote tanpa proses registrasi dalam lingkungan internal terlebih dahulu seperti halnya aplikasi tersebut mengakses method lokal dan menggunakan format XML yang berbasis teks dalam melakukan pertukaran datanya.
Secara umum ada 5 aspek keamanan dasar :
a.         Authentication(mengidentifikasi Pengirim mupun penerima),
b.     Authorization(menjamin bahwa requester yang telah berhasil melakukan otentikasi dapt   meng-akses sumber daya yang ada sesuai dengan karakteristik akses (access control) yang disediakan)
c.          Confidentiality(menjamin kerahasiaan (privacy) terhadap data/informasi yang dipertukarkan)
d.        Data Integrity(komunikasi antara client dan server dilindungi dari adanya kemungkinan untuk merubah data oleh user/aplikasi yang tidak memiliki hak)
e.         Non-Repudiation(pihak yang terlibat dalam transaksi (client & service provider) tidak dapat menyangkal terjadinya transaksi yang telah dilakukan)
sistem terdistribusi adalah sebuah aplikasi yang terdiri dari komponen yang berjalan pada komputer yang berbeda secara bersamaan. Komponen-komponen ini berkomunikasi melalui beberapa jaringan telekomunikasi . Bersama-sama, mereka menyediakan layanan bagi pengguna. Contoh dari sistem terdistribusi adalah World Wide Web .
Ketika Anda browsing web, Anda web browser yang berjalan pada komputer Anda sendiri berkomunikasi dengan berbagai web server yang menyediakan halaman web. Mungkin, browser Anda menggunakan server proxy untuk mengakses isi web yang tersimpan pada web server lebih cepat dan lebih aman. Untuk menemukan server, juga menggunakan DNS sistem, yang merupakan satu sistem terdistribusi yang berjalan pada belum satu set komputer. web browser Anda berkomunikasi dengan semua server melalui Internet , melalui sistem router yang dirinya bagian dari sistem terdistribusi besar routing menggunakan BGP protokol. Bersama-sama, web server, proxy, dan browser, server DNS dan router Internet terdiri dari suatu sistem terdistribusi yang sangat-besar-besaran yang menyediakan akses ke informasi (halaman web dan konten lain) yang tersebar di seluruh dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar